Alasan lain yang membuatnya yakin membangun bangunan megah tersebut adalah karena ia tidak mempunyai keturunan. Kisah cintanya dengan sang istri juga ingin menjadi kisah yang dikenang seperti pembangunan Taj Mahal yang sesungguhnya. Tidak main-main, kakek berusia 80 tahun tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk membangun Taj Mahal versinya, yakni mencapai lebih dari 110.000 poundsterling atau Rp 2,4 triliun. Ia mendapatkan uang sebesar itu dari seluruh tabungan dan perhiasan istrinya.
Faizul mengatakan, "Aku menjual tanah yang kumiliki sebesar Rp 1,3 triliun dan perhiasan milik istriku senilai Rp 333 miliar." "Tapi sekarang aku membutuhkan Rp 1,2 triliun tambahan untuk membeli marmer dan membangun taman hijau di sekitar bangunan," lanjutnya. Bangunan itu sejatinya juga berdiri di atas makam sang istri persis seperti kisah Taj Mahal. Hingga kini ia masih berupaya merampungkan bangunan setengah jadi itu. Hebatnya, ia telah menolak bantuan warga setempat dan pemerintah meski harga marmer yang ia butuhkan melonjak drastis.
Ia bersikeras untuk membangunnya dengan kekuatan ekonominya sendiri. "Saya lebih senang pemerintah membuat desa kami dikenal sebagai desa pendidikan," kata Faizul. "Orang-orang datang ke sini melihat monumen, dan aku senang orang akan mengingat ini sebagai hadiah dariku untuk istriku," tandasnya.